Topmetro24news.com l Pematangsiantar, Rumah wartawan, Agus Suhendra, di Jalan Aiptu KS Tubun, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, di teror dua pria tak dikenal, Jumat (12/9/2025) malam. Kasus ini pun telah ditangani personil dari Polsek Siantar Timur.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepada wartawan, Agus Suhendra menceritakan bahwa aksi teror itu terjadi saat dia baru pulang kerja. Tak lama kemudian ia mendengar deru suara keras motor jenis Vespa digeber-geber di depan rumahnya.

Setelah itu, ia dan kedua anaknya yang tertidur, namun belum lama terlelap, dibangunkan oleh suara dentuman keras yang berasal dari pintu rumahnya.

Ketika diintai keluar melalui jendela rumahnya, Agus melihat dua pelaku, satu di antaranya menunggu di sepeda motor, sedangkan seorang lainnya yang mengenakan jaket berdiri tepat di depan pintu rumah. Pria terakhir terkesan memaksa membuka pintu secara paksa.

Agus Suhendra coba bertanya apa maksud kedatangan mereka ketika itu. Namun, pelaku langsung membentak meminta Agus keluar rumah. “Keluar kau!” sergahnya.

Insiden itu membuat beberapa tetangga keluar. Melihat tetangga sudah keluar, Agus pun ikut keluar rumah. Namun, kedua pelaku pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

Menurut Agus Suhendra, sebelum kejadian itu, dia beberapa kali sudah bertemu dengan kedua pelaku. Hanya saja ia tidak mengetahui nama mereka.

Pengancaman itu diduga berkaitan dengan beberapa pemberitaan yang ditulis Agus Suhendra di salah satu media online tempat dia bekerja. Pemberitaan itu tentang perdagangan manusia.

Sebelum kejadian pendobrakan ini, Agus mengaku beberapa kali menerima teror melalui telepon WhatsApp dari orang tak dikenal.

Kejadian itu membuat Agus Suhendra dan anak-anaknya merasa keselamatan mereka terancam. Ia pun meminta polisi bisa segera menangkap kedua pelaku.

Usai kejadian itu, Agus langsung membuat pengaduan ke Polsek Siantar Timur. Laporannya teregistrasi dengan nomor: LP/B/46/IX/2025/SPKT/POLSEK SIANTAR TIMUR.

Personel Polsek Siantar Timur pun sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sementara itu, menurut tetangga Agus, sebelum kejadian kedua pelaku yang mengendarai masing-masing motor sempat mengitari rumahnya. Setiba di sana, pelaku terlihat memperlambat motor mereka sambil memantau lingkungan dan ke arah pintu rumah.

“Saat itu, ku lihat kedua pelaku melihat ke sana kemari dan pintu rumah dalam yang keadaan tertutup terkunci, dan menghentikan sepeda motornya,” kata Agus menjelaskan keterangan dari tetangganya. (David).